Banyak penjilat dikotaku ini.
Satu per sat mulai terlihat olehku.
Lain di mulut lain di hati.
Aku benci situasi ini.
Seakan tak kutemukanlagi kebenaran yang nyata.
Sifatnya mengsirku dari pandangannya.
Seperti diterkam batu yang besar.
Menimpa bagian tubuhku ini yang peka.
Hati dan pikiran yang tak mungkin memaafkan.
Selamat tinggal para penjilat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar